Selasa, 06 Januari 2015

TAK TERBATAS

Pada malam yang kesekian
Bersama biorama senym kita yang
Tak bergerak…

Aku...
Dengan jika-jika kosong dalam
Angan…
Berpacu dalam sebuah kenyataan
Yang acak…

Aku..
Tak juga bisa sepadan…
Kini kamu memilih arah yang tak
Sejarak…

Aku…
Patah.

Tak bisakah perih tak peduli pada
Hukum bait puisi?
Lihat bagaimana kisah yang tulus
Dijalani balik menyerang melukai!

Seperti gantungnya kabar pelangi
Setelah hujan,
Seperti benih yang belum menentu
Jadi tunas,
Seperti itulah ternyata mimpi yang
Kita miliki berlawan,
Seperti itulah cita asa awal kita
Yang tak tuntas,

Seperti itulah luka dating bersama
Setumpuk kenangan,
Seperti itulah kemudian datang
Enggan,
Untuk mimpi kembali dir etas,
Pada pijakan bumi yang tak
Terbatas

Aku…
Tak lagi hidup pada lingkaran yang sebatas

Cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar