TAK
TERBATAS
Pada malam yang
kesekian
Bersama biorama
senym kita yang
Tak bergerak…
Aku...
Dengan jika-jika
kosong dalam
Angan…
Berpacu dalam
sebuah kenyataan
Yang acak…
Aku..
Tak juga bisa
sepadan…
Kini kamu
memilih arah yang tak
Sejarak…
Aku…
Patah.
Tak bisakah perih
tak peduli pada
Hukum bait
puisi?
Lihat bagaimana
kisah yang tulus
Dijalani balik
menyerang melukai!
Seperti
gantungnya kabar pelangi
Setelah hujan,
Seperti benih
yang belum menentu
Jadi tunas,
Seperti itulah
ternyata mimpi yang
Kita miliki berlawan,
Seperti itulah
cita asa awal kita
Yang tak tuntas,
Seperti itulah
luka dating bersama
Setumpuk
kenangan,
Seperti itulah
kemudian datang
Enggan,
Untuk mimpi
kembali dir etas,
Pada pijakan
bumi yang tak
Terbatas
Aku…
Tak lagi hidup
pada lingkaran yang sebatas
Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar