Modal UKM Tahun Depan Dari Pemerintah Akan Dinaikkan
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM
Sjarifuddin Hasan menegaskan pihaknya menggelorakan kembali program
kewirausahaan dengan skema yang lebih menarik dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. ”Program kewirausahaan ini diangkat dan dikembangkan kembali
berdasarkan hasil pertemuan dari Menteri-Menteri Asia Pacific Economic
Cooperation (APEC) di Bali belum lama ini,” katanya kepada wartawan. Selama 3
tahun gerakan kewirausahaan nasional (GKN) dilaksankan instansi pemberdaya
koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) itu, mampu melahirkan
image kewirausahaan Indonesia melahirkan wirausaha-wirausaha baru. Kesuksesan
itu lalu menjadi agenda APEC agar setiap anggota melakukan hal yang sama dengan
Indonesia. Semangat meningkatkan pelaku wirausaha nasional bahkan dipertegas
lagi pada International Microcredit Summit Campaign pada 9-11 Oktober 2013 di
Manila, Filipina. Indonesia sebagai salah satu peserta pertemuan itu, dihadiri
Menteri Koperasi dan UKM mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dinilai
berhasil menggerakkan program kewirausahaan serta meningkatkan jumlah wirausaha
baru. Menurut Sjarifuddin Hasan, Filipina sebagai tuan rumah pertemuan
internasional itu, sangat menghargai kesuksesan Indonesia sehingga Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mendapat posisi sebagai Co-Chairman of The Council of
Heads State and Government. ”Artinya, kemajuan yang diraih Indonesia di bidang
kewirausahaan maupun pembiayaan microcredit, menjadi inspirasi bagi negara lain
untuk mengikutinya. Kita memang bukan yang terbaik, akan tetapi dipandang
berhasil.” Sjarifuddin Hasan belum bersedia menjelaskan keunggulan dari program
GKN 2014 yang diusung dengan skema baru. Dia menegaskan belum saatnya
diumumkan. Namun memastikan lebih spektakuler dibandingkan GKN 2013 yang
menyediakanstartup capital atau modal awal. Pada GKN 2013
terpilih sekitar 2.500 wirausaha baru yang disaring berdasarkan penyusunan
proposal usaha terbaik. Mereka diberi modal awal hingga Rp25 juta sesuai konsep
atau proposal usaha yang hendak dijalankan. ”Konsep atau skema GKN mendatang
belum bisa kami umumkan. Kami sangat menghindari kemungkinan duplikasi dari
program ini oleh pihak lain. Ada saat yang tepat bagi kami untuk
mengumumkannya. Tunggu saja,” tukas Sjarifuddin Hasan.
Sumber : Bisnis Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar